Jumat, 14 Desember 2012

disiplin diri



PENGEMBANGAN DISIPLIN DIRI AUD


A.    Hakikat Disiplin untuk AUD
Disiplin adalah cara untuk mengoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkah laku yang baik tanpa merusak harga diri anak (tidak boleh membuat anak merasa jelek atau tidak berharga sebagai manusia).
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.
Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.
B.     Tujuan disiplin untuk AUD
Disiplin yang akan ditanamkan sejak usia dini dalam hal ini bertujuan untuk:
·         Mengajarkan tingkah laku apa yang diharapkan pendidik
·         Memberitahu kenapa anak harus melakukan tingkah laku tersebut
·         Mengajarkan tingkah laku mana yang tidak diharapkan pendidik
·         Memberitahu kenapa anak harus meninggalkan tingkah laku tersebut
·         Memberikan gambaran kepada anak gabainama perasaan pendidik terhadap tingkah laku anak.

Disiplin
Hukuman
  1. Mengajarkan anak bagaimana bertingkah laku
  2. Membuat anak mengerti kenapa tingkah lakunya salah
  3. Tidak merusak rasa percaya diri anak
  4. Memberikan kesempatan anak untuk memperbaiki tingkah laku
  5. Membuat anak bertanggung jawab atas tingkah lakunya
  1. Mengatakan kepada anak bahwa anak buruk
  2. Tidak mengajarkan apa yang seharusnya dilakukan anak
  3. Membuat anak kadang tidak mengerti hubungan antara hukuman dengan tingkah lakunya yang salah
  4. Biasanya tidak ada hubungannya dengan kesalahan anak
“Mama tidak tahu apa yang kamu inginkan, tolong katakan dengan baik agar mama tahu”
“Ayo berhenti berhenti nangisnya nanti mama kurung di kamar mandi! Mama pusing dengar kamu menangis. Kamu ingin apa sih!”

Macam- Macam Kedisiplinan
·         Disiplin dalam Menggunakan Waktu. Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik.
·         Disiplin dalam Beribada. Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
·         Disiplin dalam Masyarakat
·         Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
C.     Beberapa cara umum dalam menanamkan disiplin terhadap AUD
Gunakan komunikasi produktif, yaitu:
a.    Gunakan bahasa posotif dan ucapkan dengan jelas (tidak bertele-tele).Contoh: katkan: “semuanya berjalan”
b.   KISS (keep information short & simple). Katakan dengan singkat apa yang ingin disampaikan. Jelasa dan padat. Contoh: katakan:”semuanya duduk ibu akan segera cerita”
c.    Jelas dalam mengkritik dan memberikan pujian. Jika anak butuh dikritik maka pisahkan anak dari tingkah lakunya. Gambarkan dengan jelas kesalahan anak dan katakan apa yang harus dikerjakan.
d.   Terimalah perasaan anak. Dengarkan anak tanpa mengkritik dan menilai. Hargai pikiran dan perasaan anak, bahkan ketika mereka sedang marah atau bertingkah laku negatif. Latih anak untuk mengungkapkan marahnya dengan lisan daripada memukul atau menggigit.
e.    Mendengarkan anak dengan penuh perhatian. Salah satu cara untuk memperbaiki komusikasi adalah mendengar aktif, jongkok untuk bisa melakukan kontak mata, beri perhatian penuh. Jadilah cermin dari perasaannya dengan mencari nam bagi perasaannya.
f.    Bicaralah dengan ekspresi wajah, bahasa tubuh dan nada suara yang pas. Riset membuktikan bahwa 70%-80% pesan dikirim oleh bahasa tubuh dan nada suara. Buatlah ketiganya pas dengan pesan yang ingin disampaikan.
g.   Kendalikan nada suara. Jangan berteriak atau memanggil dari tempat yang jauh dari anak (3 meter). Dekati anak dan bicara padanya dengan lembut.
h.   Waktu dan keyakinan. Disiplin butuh waktu, maka itu rencanakan setiap hari untuk bicara dan mendengar anak. Jangan lupa berikan keyakinan pada anak bahwa ibu seriua dan peduli pada anak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Cari Blog Ini