Kamis, 13 Desember 2012

p3k



           
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )
A.    PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN






a.      Pengertian P3K 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah pertolongan yang diberikan kepada seseorang yang sakit mendadak atau mendapat kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan seorang ahli yaitu dokter.

b.      Tujuan  P3K
1.      Mencegah Bahaya Maut
Bahaya maut apabila :
·         Korban kecelakaan dalam keadaan shock
·         Pendarahan yang hebat, dan
·         Pingsan

               2.      Mencegah Cacat
            Mencegah cacat adalah mencegah akibat kecelakaan atau benturan hebat yang mengenai kepala bagian belakang dan mengakibatkan gegar otak (cacat rohani).
Mencegah akibat kecelakaan yang menyebabkan hilangnya salah satu anggota badan, misalnya patah/hilangnya tangan atau kaki.

               3.      Mencegah Infeksi
            Maksud mencegah infeksi adalah  mencegah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh akibat kecelakaan.


               4.      Meringankan Rasa Sakit si Korban
Cara meringankan rasa sakit isi Korban, yaitu dengan melakukan pertolongan untuk meringankan derita yang dialaminya sebelum dibawa ke dokter (rumah sakit).

c.       Prinsip-Prinsip P3K

1.      Menolong Secara Tepat
Pertolongan secara tepat pada korban harus memperhatikan
·         tujuan PPPK
·         cedera pada bagian mana yang harus ditolong

2.      Menolong Secara Cepat
Pertolongan secara cepat diberikan kepada penderita dengan cara PPPK yang sesuai.

3.      Menolong yang Sifatnya Sementara
Pertolongan yang bersifat sementara adalah dnegan cara menolong korban sebelum dibawa ke rumah sakit.

d.      Macam-macam Kecelakaan, Gejala dan Penanganannya

1.        Lena (Collapse, Syncope)
Lena adalah kehilangan kesadaran karena peredaran darah ke otak berkurang.
Gejala-gejalanya
1)       Kesadaran menurun
2)       Berkeringat dingin
3)       Denyut nadi lemah
4)       Muka Pucat 
Sebab-sebabnya :
1)       Berada dalam ruangan tertutup penuh orang (penat) sehingga kekurangan udara segar
2)       Karena kepanasan
3)       Karena emosi
4)       Terlalu lelah

Pertolongannya :
1)       Penderita dibawa ke tempat yang teduh dan udara segar
2)       Baringkan kepala sejajar dengan badan
3)       Kepala dimiringkan apabila muntah sehingga mudah keluar dari mulut. Apabila ada gigi palsu yang lepas harus dikeluarkan.
4)       Kendurkan semua pakaian agar tidak mengganggu pernapasan
5)       Berikan rangsangan dengan bau-bauan, misalnya eau de cologneminyak wangi, bawang putih yang dipecah-pecah, dan sebagainya.
6)       Kemudian, penderita diberi minum.  Setelah sadar, sebaiknya penderita diberi minum kopi yang hangat. 

2.      Pingsan 
Pingsan adalah kehilangan kesadaran karena fungsi otak terganggu.



Gejala-gejalanya
1)       Penderita tidak sadarkan diri, tidak beraksi terhadap rangsangan (dicubit, dipanggil).
2)       Biasanya tidak bergerak, tetapi dapat juga gelisah
3)       Nadi cepat dan sulit diraba
4)       Pernapasan tidak tentu (kadang-kadang tertutup dan tidak teratur).

Sebab-sebabnya
1)       Kekurangan oksigen dalam daran karena pernapasan terhalang,  misalnya tercekik, tenggelam, tertimbun, dan sebagainya.
2)       Kerusakan pada otak, misalnya karena pukulan pada kepala, tabrakan (gegar otak), dan sebagainya.
3)       Terkena aliran listrik
4)       Keracunan melalui makanan/minuman atau pernapasan.
5)       Penyakit-penyakit, misalnya kencing manis (diabetes mellitus), ginjal, ayan (epilepsi).
Pertolongannya
Pada dasarnya pertolongannya sama dengan pertolongan lena.

3.      Shock
Shock  adalah gangguan yang disebabkan oleh jumlah darah yang beredar didalam pembuluh-pembuluh darah sangat sedikit.
Gejala-gejalanya
1)       Kesadaran menurun
2)       Muka pucat dan berkeringat dingin
3)       Sangat gelisah
4)       Bibir kering dan merasa sangt halus
5)       Pernapasan tidak teratur
6)       Nadi cepat dan sukar diraba

Sebab-sebabnya :
1)       karena pendarahan
2)       Cairan tubuh banyak yang keluar bersamaan dengan muntah
3)       Sangat gelisah
4)       Bibir kering dan merasa sangat halus
5)       Pernapasan tidak teratur
6)       Nadi cepat dan sukar diraba


Pertolongannya :
1)       Bawalah penderita ke tempat yang teduh dengan udara yang segar
2)       Longgarkan semua pakaian yang dapat mengganggu pernapasan
3)       Hentikan pendarahan dengan jalan membalut
4)       Cegah kemungkinan terjadinya infeksi pada luka
5)       Selimuti penderita agar tidak kedinginan, tetapi harus dijaga jangan sampai berkeringat.
6)       Bawalah segera ke rumah sakit atau dokter terdekat.

4.        Mati Suri
Mati suri adalah gangguan yang sangat gawat yang menyebabkan penderita tidak sadar, napas dan denyut jantung berhenti atau tak dapat dirasakan.
Sebab-sebabnya
Sebab-sebabnya sama dengan lena, pingsan, dan shock. Mati suri adalah tingkat lanjutan dari gangguan umum lainnya yang lebih ringan.  

1)       Perbaikan dengan memberikan pernapasan buatan
2)       Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung (massage jantung)

5.        Pernapasan Buatan
Pernapasan buatan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menolong jiwa seseorang dengan jalan menimbulkan pernapasan yang spontan dan teratur. Orang hanya dapat hidup dalam beberapa menit saja tanpa bernapas. Oleh karena itu, pernapasan buatan harus dilakukan dengan segera dan cara yang benar.

Pedoman dalam melakukan pernapasan buatan
Yang harus dikerjakan sebelum melakukan pernapasan buatan adalah sebagai berikut :
1)     bersihkan saluran pernapasan
2)     longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada, perut

kemudian, lakukanlah pernapasan buatan dengan pedoman sebagai berikut :
1)       Lakukanlah pernapasan dengan segera. Apabila terlambat, jiwa orang tidak akan tertolong
2)       Lakukan pernapasan buatan yang telah kamu kuasai betul. Jangan mencoba cara lain meskipun mungkin lebih baik
3)       Lakukanlah pernapasan buatan sampai si korban bernapas kembali atau dokter menyatakan ia sudah mati 
Beberapa cara pernapasan buatan
1)       Cara Sylvester
Si korban dibaringkan telentang. Penolong berlutut pada satu kaki di belakang kepala korban menghadap ke arah wajah korban. Penolong memegang lengan bawah si korban dekat siku lalu mengangkat kedua belah tangan ke atas, kemudian ke belakang sampai siku korban menyentuh lantai. Dengan demikian, terjadilah penarikan napas. Setelah itu, kedua lengan ditarik ke atas dan ke muka sampai lengan memberi tekanan di atas dada. Dengan demikian terjadilah pengeluaran napas. Penarikan dan pengeluaran napas ini dilakukan menurut irama yang tetap kira-kira 12 kali setiap menit sehingga menyerupai pernapasan biasa.
Keuntungan cara ini ialah hanya membutuhkan seorang penolong dan dapat segera dimulai.
Kerugian cara ini adalah sebagai berikut :
a)      Jalan pernapasan (napas) dapat terhalang
b)     Apabila tekanan pada dada terlalu keras dapat mengakibatkan tulang rusuk patah
c)      Penolong cepat lelah



2)       Cara Schaffer
Korban dibaringkan telungkup, muka menghadap samping, pipi rapat di atas lantai/tanah. Penolong berlutut sehingga badan si korban berada di antara lututnya, dengan muka menghadap punggung korban. Letakkan kedua telapak tangan di atas tulang-tulang rusuk si korban sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung korban. Dengan lengan lurus, bengkokkanlah badan ke depan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian, terjadilah pengeluaran napas. Kemudian, tegakkan kembali badan seperti kedudukan semula sehingga tekanan pada rongga dada lenyap, tetapi tangan jangan dilepaskan dari punggung korban. Dengan demikian, terjadilah penarikan napas. Lakukanlah kedua gerakan ini menurut irama yang sama lebih kurang 12 kali/menit.
Keuntungan cara ini adalah hanya membutuhkan seorang penolong dan tidak melelahkan, sedangkan kerugiannya adalah pertukaran udara kurang banyak karena penarikan napas terjadi secara pasif. 

3)         Cara Holger Nielson
Cara ini merupakan cara yang sangat baik karena hal-hal berikut.
a)      Dapat dilakukan oleh satu orang
b)     Tidak cepat melelahkan dan penolong dapat diganti
c)      Pertukaran udara cukup baik karena penarikan dan pengeluaran napas secara aktif
d)     Mudah dipelajari
Caranya adalah sebagai berikut :
Si korban diletakkan tertelungkup dengan muka terletak di atas tangannya untuk mencegah kotoran masuk mulut. Penolong berdiri di atas satu kaki dan satu lutut di muka kepala si korban. Pukul pelan-pelan si korban di kedua tulang belikatnya untuk mengeluarkan lidah si korban sehingga menjuluir dan tidak menghalangi jalan napasnya.
Letakkan kedua tangan di atas punggung korban, kira-kira sedikit di bawah tulang belikat. Jari-jari direnggangkan dengan kedua ibu jari hampir bertemu satu sama lainnya. Membungkuk ke depan dengan tangan lurus dan dengan berat badan bagian atas tekanlah perlahan-lahan dengan sama rata punggung atas si korban. Dengan demikian, terjadilah pengeluaran napas. Kemudian, tekanan menentukan perlahan-lahan dan badan penolong disurutkan lagi seperti semula, sambil kedua tangan diluncurkan sepanjang bahu lengan atas sampai siku si korban. Kemudian, lengan atas si korban dipegang oleh penolong. Kemudian, lengan atas si korbam dipegang oleh penolong. Badan penolong digerakkan ke belakang untuk menarik bagian atas korban sampai terasa tahanan oleh bahu penderita. Dengan demikian, terjadilah penarikan napas. Penarikan dan pengeluaran napas diulangi dengan irama yang tetap kira-kira 12 kali per menit.

4)       Cara Pernapasan dari Mulut ke Mulut (Mout to Mouth)

a)   Cara ini banyak digunakan dan merupakan cara yang cepat dilaksanakan karena :
(1)   penderita tetap dalam keadaan telentang;
(2)   udara diembuskan langsung ke dalam paru-paru melalui mulut atau lubang hidung

b)     Cara ini termasuk cara yang sangat baik karena :

(1)    dada penderita dapat dilihat langsung mengembang atau tidak pada waktu udara diembuskan ke dalam paru-paru;
(2)    udara yang dihembuskan oleh penolong cukup mengandung O2,
(3)    jalan udara dapat terbuka dengan baik dan mudah mengalir ke dalam paru-paru.

B.   Kegunaan Masing-Masing Obat dan Alat P3K

Kegunaan Alat-Alat PPPK
1)     untuk menutupi luka
2)     untuk penekanan pada bagian yang luka
3)     untuk mempersempit ruang gerakan 
4)     untuk mengikat spalk (bidai)

      Obat-Obatan dalam kotak P3K

Sebenarnya tidak ada pedoman baku mengenai barang atau obat apa saja yang harus ada di situ, namun daftar berikut ini bisa anda jadikan patokan sederhana untuk mengisi dengan barang atau obat apa saja yang harus ada dalam kotak P3K ini.
  1. Kassa steril
  2. Plester perekat
  3. Perban berperekat berbagai ukuran
  4. Perban elastis
  5. Tissue antiseptic
  6. Sabun
  7. Salep/ Krim Antibiotik
  8. Cairan Antiseptic (misalnya cairan hydrogen peroksida)
  9. Salep/ Krim yang mengandung hidrokortison 1%
  10. Obat pereda nyeri (misalnya paracetamol/ ibuprofen)
  11. Obat-obatan resep dokter yang biasa digunakan oleh anggota keluarga
  12. Pinset
  13. Gunting tajam
  14. Peniti
  15. Lotion yang mengandung calamine
  16. Kapas beralkohol
  17. Alkohol 70%
  18. Termometer badan
  19. Sarung tangan karet
  20. Senter dengan baterai tambahan
  21. Daftar nomor telepon untuk keadaan darurat
  22. Buku petunjuk cara memberikan P3K
Selain hal-hal diatas, kotak P3K ini juga harus diusahakan terbuat dari bahan yang ringan namun kuat, mudah dibawa, berwarna cerah, dan tidak gampang kemasukan air.
Ada baiknya juga jika anda paham benar tentang cara memberikan P3K yang benar. Akan percuma kalau anda mempunyai sarana yang bagus tapi tidak tahu teknik dasar P3K. Jika anda sudah memahaminya, ajaklah juga anggota keluarga yang lain untuk mempelajarinya, sehingga mereka tidak sepenuhnya tergantung pada anda. Kemudian, anda juga perlu memeriksa keadaan barang dan obat-obatan dalam kotak P3K anda itu. Jangan sampai anda membawa obat yang kadaluarsa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Cari Blog Ini